Initial Seeding adalah sebuah pilihan yang dapat membantu jika kita memiliki koneksi internet yang lambat dalam melakukan backup data dalam Jumlah yang besar atau backup seluruh mesin ke cloud storage. Dengan service ini kita dapat melakukan penyimpanan full backup secara lokal dan kemudian mengirimnya ke provider service backup (Cloudmatika) untuk proses unggah. Setelah melakukan unggah intitial seeding backup, hanya bagian yang incremental dari full backup yang diunggah ke dalam cloud.
Bagaimana membuat initial seeding backup
Sebelum membuat sebuah initial seeding backup, cek pada provider service backup untuk availability, ketentuan dan prosedur untuk initial seeding backup ini.
- Jalankan Backup Management console.
- Pilih mesin yang akan dibuat backup dan buat sebuah backup plan baru. Initial seeding backup tidak akan bisa dibuat pada backup plan yang sudah ada, maka harus dibuat sebuah backup plan baru.
- Pilih data yang akan di back up, tujuan/tempat backup dan jadwal backup.
- Pada layar Backup options, pilih Use initial seeding:
- Pilih tujuan untuk initial seeding backup, dapat berupa folder lokal atau folder network.
- Apply backup plan dan jalankan
Pada saat dijalankan pertama kali, agent backup akan membuat backup lokal pada tujuan yang dipilih. Setelah backup selesai, kita dapat mengirim backup ke provider service untuk dilakukan upload.
Jangan melakukan penghapusan initial seeding backup plan. Tanpa backup plan incremental backup tidak akan bisa ditambahkan ke dalam seeded full backup.
Pemilihan media penyimpanan untuk pengiriman backup
Sebelum memilih media penyimpanan, cek untuk hard drive yang didukung. Mungkin kondisinya akan berbeda dari penjelasan di bawah.
Acronis-based backup service mendukung semua hard drive lokal atau hard drive network untuk membuat initial seeding backup. Tipe hard drive di bawah untuk initial seeding dapat digunakan untuk mengirim initial seeding backup ke provider service backup:
- external HDD dengan koneksi USB
- SATA HDD
- eSATA HDD
HDD dengan koneksi ATA, IDE, and SCSI tidak dapat digunakan.
HDD harus mempunyai satu volume dan menggunakan FAT32 atau NTFS file system.
Kita dapat melakukan backup secara langsung ke dalam drive yang akan dikirim atau salin backup ke dalam HDD setelah selesai dibuat.